Bank Jago: UX Challenge
Membuat sebuah design aplikasi mobile untuk fitur Jago Last Wish yang terkait dengan produk asuransi jiwa.
Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh bank Jago.
Latar Belakang
Saat ini sudah banyak tempat untuk mendapatkan produk asuransi jiwa lengkap dengan detail dan harganya. Fitur Jago dibuat untuk mendukung gaya hidup pengguna dan juga membantu mereka mencapai tujuan hidup, bukan sekedar menjual produk keuangan.
Bayangkan jika kamu dapat membuat sebuah wasiat secara digital, yang isinya bisa berupa apapun yg kamu ingin lakukan dan pendanaan untuk pelaksanaannya bisa dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya. Kamu bisa buat wasiat seperti biasa, meninggalkan uang untuk keluarga, atau kamu juga bisa meminta agar abu kamu dikirim ke luar angkasa! Kamu bisa buat permintaan sejauh imajinasimu membawa!, mimpi kedepan, dan aktivitas bersama teman dan keluarga.
Goals
- Membuat design yang sesuai dengan kebutuhan user dan Membuat alur pembuatan surat wasiat yang sederhana dan mudah digunakan
- Menambahkan beberapa fitur seperti kalkulator , gamifikasi dan kelola wasiat yang dapat meningkatkan user experience pada aplikasi.
- Membuat design yang realistis dan yang benar-benar akan berguna bagi pengguna.
Peran dalam Tim
Sebagai UI/UX Designer yang berkolaborasi dengan 2 anggota tim, Syaiful Bahri & Rina damayanti. Dalam tim ini, tanggung jawab saya adalah
- UI/UX Design
- Prototype animation
Design Proses
Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan karena Design Thinking sendiri melibatkan seluruh pihak dalam prosesnya, hal ini menjadi kelebihan Design Thinking dimana kita menyelesaikan masalah dengan melihatnya dari berbagai sisi.
Tahap 1 — Empathize
Pada tahap pertama ini, bagaimana kita mencari masalah yang dirasakan pengguna. Tahap ini dilakukan dengan mendekatkan diri terhadap pengguna apa yang mereka inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara atau seolah-olah menjadi pengguna.
Selama ini membuat surat wasiat identik dengan usia tua. Semakin bertambahnya usia dan menyadari umur yang tersisa orang lantas membuat surat wasiat agar di kemudian hari tidak terjadi perselisihan di antara ahli warisnya. Tapi di Indonesia sendiri jumlah orang yang membuat surat wasiat prosentasenya masih sangat sedikit .
Hal ini cukup serius mengingat tidak semua orang telah melakukan perencanaan untuk masa depan.
Jadi dalam studi case ini kami mengasumsikan 3 kemungkinan yang membuat orang enggan membuat wasiat:
- belum ada keinginan untuk membuat wasiat dan tidak tertarik membuat wasiat
- Memakan waktu yang banyak dalam pembuatan wasiat konvensional
- Belum ada pemahaman tentang pentingnya surat wasiat/tidak mengetahui apa kegunaan surat wasiat secara detail
Dari masalah-masalah di atas, kami mengasumsikan ide: Bagaimana jika suatu layanan pembuatan wasiat dibuat secara digital, yang isinya bisa berupa apapun yg orang ingin lakukan dan pendanaan untuk pelaksanaannya bisa dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya.
Tahap 2 — Define
Pada tahap define ini digunakan untuk mengumpulkan semua informasi yang didapat pada tahap empathize. Setelah mengumpulkan informasi tersebut kemudian menggolongkan masalah dan juga menganalisis data tersebut untuk menjadikan sebuah sudut pandang (Point Of View). tahap Define sendiri terdiri dari Pain Points dan How-Might-We.
Paint point
Setelah mengumpulkan informasi kemudian menggolongkan masalah dan juga menganalisis data tersebut kami menemukan beberapa paint points yang ditemui oleh user ketika mau membuat sebuah surat wasiat :
How Might We
Setelah menemukan paint points kami menuliskan beberapa solusi ide yang dapat mengatasi permasalahan tersebut dan menyaring ide itu untuk digunakan pada tahap selanjutnya (Ideate Stage).
dari data diatas kami memutuskan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dengan beberapa ide yang sudah disaring diantaranya:
- Membantu user agar tertarik dengan wasiat
- Memberitahukan langkah-langkah membuat surat wasiat yang baik dan benar
- Membuat alur yang sederhana dan dimengerti oleh user
Tahap 3 — Ideate
Pada tahap ini, kami akan melakukan 6 hal utama yaitu:
- Solution idea
- Affinity Diagram
- Prioritization Idea
- Crazy 8’s
- Userflow
- Wireframe
Solution Idea
Setelah menemukan how might we kami kembali melakukan brainstorming untuk mencari solusi fitur apa aja yang dapat menyelesaikan permasalahan user dalam membuat sebuah wasiat.
Affinity Diagram
Pada tahap ini kami menggabungkan dan mengelompokkan beberapa informasi fitur yang ada pada tahap solution idea.
Prioritization Idea
Setelah menggabungkan dan mengelompokkan beberapa informasi fitur yang ada pada tahap Affinity Diagram kami pun membuat prioritization idea untuk dijadikan Minimum viable product (MVP) pertama pada fitur ini.
Crazy 8’s
Pada Tahap crazy 8 ini, kami melipat kertas setengah 4 kali, sehingga bekas lipatan terdapat delapan bagian. dan mulai menggambarkan ide dan solusi sebanyak-banyak nya dalam waktu 60 detik tiap sketchnya atau 8 menit dalam satu kertas .
Userflow
Setelah selesai membuat crazy 8 , Pada tahap userflow ini kami membuat sebuah alur yang nantinya akan digunakan user untuk berinteraksi dengan aplikasi. user flow sendiri adalah langkah langkah yang harus dilakukan oleh user dalam mengerjakan suatu task , kami membuat Beberapa userflow diantaranya pembuatan wasiat, kelola wasiat, menghitung biaya wasiat perbulan, konsultasi dengan notaris terkait wasiat dan lainnya.
Wireframe
pada tahap ini kami mulai membuat wireframe, wireframe sendiri digunakan untuk menentukan apa saja informasi yang akan ditampilkan pada tiap halaman.
Perlu diketahui, Bahwa hasil hi-finya akan lumayan berbeda dengan yang desain lo-finya, mulai dari letak informasi, letak button, dan lain-lain. Namun untuk informasi dan tujuan dibuatnya halamannya tersebut tetap sama dengan lo-fi.
Tahap 4 — Prototyping
Pada tahap ini, kita akan melakukan 2 hal utama:
1. High Fidelity
2. Prototype
High Fidelity
Ini adalah hasil sebagian high fidelity dari halaman yang ada di user flow.
Prototype
Tahap prototype ini sendiri berguna untuk mengimplementasikan ide yang sudah didapat dalam tahap sebelumnya menjadi sebuah aplikasi/produk uji coba,
Setelah membuat high fidelity design kami membuat prototype yang nantinya prototype ini akan diujiakan langsung ke user :
Tahap 5 — Testing
Pada tahapan testing ini kami melakukan pengujian langsung ke user bertujuan untuk mendapatkan feedback dari pengguna untuk memperbaiki prototype yang sudah ada,
Metode yang digunakan: In-Depth Interview & Usability Testing
User Criteria
- Sudah memiliki asuransi dari kantor tem
- Berpendidikan dan ramah teknologi
- Biasa searching menggunakan Google
- Biasa menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (beli makanan, transportasi, belanja dan lainnya)
Research Objective
- Mencari tahu kebutuhan pengguna dalam melakukan asuransi online berbentuk wasiat.
- Mencari tahu kebiasaan pengguna dalam melakukan asuransi online berbentuk wasiat.
- Mencari tahu tingkat kegunaan, kemudahan, dan kepuasan dari solusi ide yang ditawarkan pada alur proses Pembuatan Wasiat, Edit Wasiat, Konsultasi dan Pembayaran.
User Persona
Task
Task yang harus dijalankan oleh partisipan adalah sebagai berikut :
- Meminta pengguna untuk melakukan login ke dalam aplikasi.
- Meminta pengguna untuk melakukan pembuatan wasiat dan memasukkan beragam jenis permintaan & melakukan pembayaran hingga berhasil.
- Meminta pengguna untuk melihat halaman Kelola Surat Wasiat yang sudah dibuat dan melakukan perubahan pada surat wasiat tersebut.
- Meminta pengguna untuk melihat halaman Kalkulator Biaya, untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan.
- Meminta pengguna untuk melihat halaman Jago GoHealth terkait gaya hidup sehat dan tingkat kebugaran yang bisa menurunkan biaya komitmen bulanan .
Single Ease Question
Dari point 1–7, user memberikan point 7 dan dianggap telah memenuhi kebutuhan user
Kesimpulan
Proses dalam mengerjakan UI/UX Fitur Jago Last Wish menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process diantaranya Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Tool yang digunakan yaitu Figma. Responden untuk melakukan proses testing dari prototype yang sudah dibuat yaitu 1 orang dengan metode yang digunakan yaitu In-Depth Interview & Usability Testing.
Pembuatan Fitur Jago last wish ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat user dalam pembuatan perencanaan di masa depan guna mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa depan yang bisa mempengaruhi penghidupan dan/atau kesejahteraan keluarga mereka. Tidak menutup kemungkinan juga user dapat menggunakan fitur ini untuk tujuan sosial, berkontribusi di lingkungan dan komunitas sekitar mereka bahkan setelah meninggal,
Rekomendasi Selanjutnya
- Form perlu mandatory agar dapat mudah dipahami
- Bagian tanda tangan menurut user lebih baik dipisah antara saksi dan pembuatan wasiat
- button play di tutorial warna diganti yang lebih kontras